Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Produksi
Pengawasan
produksi adalah prosedur yang dimulai dari dikeluarkannya order produksi,
pelaksanaannya hingga jika diperlukan, mengadakan penyesuaian–penyesuaian dalam
proses produksi.
Dalam membuat order produksi perlu
dipertimbangkan ketersediaan bahan, kapasitas pabrik dan kemampuan karyawan.
Order produksi biasanya dibuat beberapa rangkap dan didistribusikan pada
masing-masing bagian yang akan mengerjakan order tersebut. Prosedur pengawasan
produksi ini erat hubungannya dengan prosedur pesanan penjualan, prosedur
pengiriman dan prosedur pembelian.
Fomulir order produksi dibuat oleh
pabrik berdasarkan pesanan dari langganan yang diterima bagian penjualan.
Mungkin juga order produksi dibuat berdasarkan rencana produksi yang disusun
oleh bagian produksi dan bagian penjualan.
Jenis Prosedur Pengawasan Produksi
Ada 2 jenis pengawasan produksi
sebagai berikut :
- Prosedur pengawasan order produksi pesanan, yaitu prosedur dimana sebuah order produksi dikeluarkan untuk meminta pabrik agar memproduksi sejumlah produk tertentu produk sesuai keinginan pembeli.
- Prosedur pengawasan order produksi berkelanjutan, yaitu prosedur dimana sebuah order produksi dikeluarkan untuk meminta pabrik untuk memproduksi produk tertentu selama suatu periode yang akan datang.
Formulir yang digunakan
Dalam
pengawasan produksi pesanan, digunakan formulir-formulir sebagai berikut :
- Order produksi
- Daftar kebutuhan bahan (bill of materials)
- Surat permintaan bahan (requisition)
- Urutan kegiatan (operation list)
- Traveler Card atau Route Card
- Kartu kerja (job ticket)
Dalam
prosedur pengawasan order produksi berulang, formulir yang digunakan adalah
order produksi, dan surat permintaan bahan atau daftar kebutuhan bahan yang
digunakan untuk meminta bahan dari gudang.
Pengendalian Produksi
System
akuntansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan pada persediaan
manufaktur, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Job costing
merupakan prosedur dimana biaya didistribusikan ke pekerjaan atau order
produksi tertentu. Hal ini membutuhkan system pengendalian order produksi yang
baik.
Dalam
penentuan biaya berdasarkan proses produksi (process costing), biaya
dikumpulkan dalam proses atau departemen berdasarkan periode.
Lingkup
dari pengendalian produksi mencakup perencanaan produk yang akan diproduksi dan
penjadwalan produksi untuk mencapai pemanfaatan sumber daya secara optimal.
Kebutuhan-kebutuhan
dasar produksi disajikan dalam daftar bahan dan daftar kegiatan utama. Daftar
bahan mencakup bahan yang dibutuhkan dan penjelasan mengenai order. Daftar
bahan dapat digunakan sebagai referensi untuk penggantian bahan, dan sebagai
dasar menentukan bahan pendukung, atau sebagai daftar bahan bagi pemakai.
Daftar kegiatan utama hampir serupa dengan daftar bahan; merincikan kegiatan
tenaga kerja, urutannya, dan mesin-mesin yang mereka butuhkan secara khusus
dalam kegiatan produksi.
Menentukan
produk mana yang akan diproduksi membutuhkan informasi gabungan antara
permintaan produk, dan sumber daya yang tersedia di perusahaan. Sumber daya
tersedia untuk produksi yang fungsi pengendalian produksi melalui laporan
posisi pengendalian dan laporan ketersediaan barang. Laporan posisi bahan baku
merinci sumber daya bahan dalam persediaan yang tersedia untuk produksi.
Laporan ketersediaan barang menyajikan ketersediaan sumber daya tenaga kerja
dan mesin.
Order
produksi digunakan sebagai otorisasi departemen produksi untuk membuat produk-produk
tertentu. Permintaan bahan diterbitkan untuk setiap order produksi digunakan
sebagai persetujuan bagi departemen persediaan untuk mengeluarkan bahan ke
departemen produksi.
Kegiatan
tenaga kerja dicatat dalam kartu jam kerja. Kartu ini diposting ke order
produksi dan dikirikan ke departemen akuntansi biaya. Laporan posisi produksi
merinci pekerjaan selesai per order produksi sesuai dengan proses produksi.
Setiap
dokumen dan proses yang disebutkan diatas dapat digunakan sebagai proses untuk
melaksanakan pengendalian produksi bagi perusahaan. Dokumen dan formulir yang
digunakan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan
perusahaan.
Sumber : http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/439-pengendalianproduksi
Sumber : http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/439-pengendalianproduksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar